RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Jumat, 19 Februari 2010

Ekplorasi Dalam Diamku

iqro’ bismirobbikaldzi khalaqa!
Ah, apa peduliku denngan semua aturan baku itu. Jika hanya membuatku terjerat dalm stagnasi. Biarkan saja ia mengalir, bebas tak terbatas, biar waktu yang mengantarkan mimpimu.
Ledakkan saja semua magma yang tersembunyi di kepalamu, biar terhambur meski merah membara, karena ia kan suburkan tanah nantinya. Tuliskan saja semua yang terbersit di otakmu, meski tak terangkai dalam rapi, namun puas hati kan temui. Coretan-coretan sampah ini akan tersusun bagai melodi, jika waktu mengizinkanmu nanti. Saat ini, biarlah proses bicara, karena ia memiliki idea, suatu nilai yang tersanjung mulia. Jauh lebih tinggi dari hasil akhir sempurna. karena ia akan memberi warna, pada kemapanan yang menjemukan. Seni adalah bahasa hati. Ia tak terbatasi definisi, pun tak terkukung dalam penjara opini. Ia akan selalu berevolusi, dan bicara dengan inovasi.
Betapa picik orang yang memicingkan mata pada kata-kata. Mereka tak mengerti, apa yang menghantarkan sebuah kehebatan menjadi kenangan, jika bukan karena ketulusan rangkaian kata yang tersusun. merekapun tak paham, bahwa kata bisa merubah arti dan nilai, sesuatu yang tak bisa dilakukan matematika. Betapa kita bahkan tak tahu nama moyang terdekat kita. Namun, percayalah padaku. Tulisan akan membuat namamu dikenang oleh lebih dari tujuh turunan.
Manusia hidup dalam alam tiga dimensi. Jika hanya diam, ia hanyalah titik yanng mati. Jika hanya bermain dengan kepuasan nurani, maka ia tak menjalankan tugasnya tuk memberi bentuk dunia ini, ini adalah sebuah pengkhianatan terbesar. Karena bagaimanapun, bayang-bayang akan selamanya datar. Bukan sombong yang terlintas, tetapi demi kemuliaan yang telah Tuhan anugerahkan pada nilai. Sebuah apresiasi untuk keyakinan, kerja keras, dan ketekunan. Sadarlah, dimensi ke empat tak akan engkau capai. Karenanya surga dan neraka ada. Jika kau merengkuhnya sekalipun, pastilah kau telah gagal menjadi manusia, karena kami tak tercipta untuk itu.
Jika patung akan menyesatkan, dan bila gambar dapat mengandung aura mengerikan. Maka kata-kata adalah ekspresi seni yang paling suci. Al Qur’an pun diturunkan demikian bukan. Meskipun tulisan memiliki peran, maknanya tak bisa diraba, ia tinggal dalam alam idea, dan itulah kesuciannya. Sobek saja kertas ini, akan tercabik sedemikian mudahnya. Namun diotakmu tetaplah tertinggal, sebuah pelajaran mahal yang akan membantumu, atau bahkan menentukan nasibmu kelak.
Dari jiwa yang selalu bertanya. Dalam keyakinan aku menikmati kuasaNYA, dan dalam nikmatNYA aku meyakini kehadiranNYA. Subhanalladzi ja’ala alqiroah awwala amrin.

Rabu, 17 Februari 2010

Kebenaran kita Kini

Ketika kebenaran menjadi ambigu
Dan kemutlakan dianggap abu-abu
Suara hati dilabeli egoisme
Jeritan nurani dicap irrasionalisme
Kepada apa kita bisa bersandar
Jika bukan pada nilai yang kini telah terlempar
Hukum kini bukanlah soal kualitas’
Tetapi merupakan otoritas kaum mayoritas
Kala suara menjadi tuhan
Para ulamapun dikesampingkan
Orang-orang bodoh seolah berjuang
Namun pemenang akhirnya adalah pemilik uang
Lekangkah olehmu kegigihan socrates
Menentang silat lidah kaum sofis
Meski harus mati meregang nyawa
Demi nilai yang absolut adanya
Meski dunia semakin membingungkan
Semuanya pasti kan terpecahikan
Tanya saja pada hatimu
Karena ia takkan dustai dirimu