RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Jumat, 30 April 2010


Seri : orang-orang yang paling berpengaruh dalam hidupku hingga saat ini
7. Bruce Marshal Mather 2 ( eminem)

Pertama kali eku mendengar namanya, terbersit opini “ urakan”. Pertama kali aku mendengarkan lagunya, tersimpan diotakku “ tidak sopan” selain rasa risihku yang ketika itu belum bisa memahami bagaimana orang-orang begitu menikmati lagu-lagu hip-hop.
Petelah hari-hariku kulalui dengan menggerutu karena anggarda (temanku di cli) begitu addictednya mendengarkan lagu-lagunya dan tentu saja itu mengusik ketenangan kami semua. Keadaan yang memaksa kami (khususnya aku) untuk mendengarkan beberapa lagu barat dalam rangka meningkatkan kemampuan bahasa kami, dan celakanya (baca : untungnya) ada bebarapa lagu eminem yang terdengar menarik untuk (terpaksa) harus dinikmati.
Mockingbird, itu lagu pertama yang kucoba tuk mencari lyricnya tuk kemudian kuhafal. Dan, hey! Diluar dugaanku, lagu itu menyimpan makna yang begitu menyentuhku, dengan tema yang sama sekali berbeda dengan mayoritas tema lagu-lagu cengeng di negriku “cinta”. Sedikit rasa kagum itu mulai tumbuh, meskipun dalam liriknya juga kutemui kata-lata kasar khas slank america yang tentu saja akan anda temukan dilagu hip-hop mereka.
Kejujuran mengungkap fakta adalah salah satu kekuatan lirik-lirik eminem. Makna “qulil haqqa walau kaana murran” kutemukan dari itu semua. Pun penggunaan kata yang mengungkapkan dengan tepat kobaran emosi membuat sekelompok orang menempatkan pria bernama asli bruce marshal mather 2 ini sebagai orang jenius. Kemudian semakin kusadari dengan sendirinya bahwa inovasi kata-katanya benar-benar mengekspresikan dengan sempurna jeritan-jeritan perasaan yang selama ini menggumpal. Dengan begitu selalu ada kekuatan karena lepasnya beban setelah mendengarkan lagu-lagunya.
Kepercayaan diri dan keberanian eminem pulalah yang hingga saat ini menginspirasiku untuk lebih berani menunjukkan kemauan keras dan kegigihanku. Ia telah membangunkanku dari kekolotanku bersembunyi dalam rasa takut. Kini aku merasa jauh lebih baik, meskipun disatu sisi ada pengaruh negatif yang masih bisa kuatasi. Sikap cuek bebekku yang dulu hanya menjadi selimut kemalasanku kini telah berevolusi menjadi hal yang lebih positif, menjadi tamengku untuk mengungkap apa yang selama ini kuyakini kebenarannya.
Seperti yang kutulis diatas bahwa ada beberapa efek negatif yang sedikit mempengaruhiku, kini aku mungkin terkesan sedikit rude, banyak omong, dan agak sombong. Namun semua itu kulakukan karena aku meyakini semua tu membawa efek positif dariku. Dan aku akan terus melakukan apa yang aku yakini kebenarannya, karena aku berpendapat bahwa orang yang mengkritikkupun belum tentu yakin apakah yang mereka lakukan benar atau salah. Till i collapse i’ll strive till belief even they all criticize em.