RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Kamis, 22 Juli 2010

Menaklukkan Makhluk Tuhan yang Terkuat

Meskipun Einstein dalam teori relativitasnya yang termashur itu menyatakan bahwa waktu juga adalah relatif (waktu dalam teori ini adalah sebuah metode untuk membandingkan satu momen dengan momen lain). Oleh karena itu setiap individu akan memiliki 'waktu-saya' atau waktu subjektif. Waktu ini, dengan sendiri-nya, tidak dapat diukur.
Relativitas waktu dapat dijelaskan secara sederhana di dalam mimpi. Walaupun apa yang kita lihat dalam mimpi tampaknya berlangsung berjam-jam, sesungguhnya hanya berlangsung beberapa menit, atau bahkan beberapa detik.
Mengenai relativitas waktu, Al-Quran pun menjelaskannya dalam beberapa ayat diantaranya:
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُو(المؤمنون 112-114)
"Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS. Al Mu'minuun, 23: 112-114)
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda dan kadang-kadang manusia bisa menganggap suatu periode yang sangat pendek sebagai periode yang sangat panjang.
Dalam ayat yang lain Allah menyatakan bahwa di tempat yang berbeda, waktu dapat mengalir dengan cara berbeda pula:
ويستعجلونك بالعذاب ولن يخلف الله وعده وإن يوما عند ربك كألف سنة مما تعدون ( الحج 47)
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-sekali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. Al Hajj, 22: 47)
Terlepas dari fakta diatas, waktu dalam perspektif ini adalah makhluk Allah yang paling kuat. Waktu adalah nilai untuk menentukan keabadian segala sesuatu. Baitullah Ka’bah di mekah, Piramid di mesir, tembok besar di China adalah beberapa bangunan sejarah yang masih bisa kita saksikan di masa kini. Itu semua adalah sedikit contoh dari yang bisa bertahan dari rongrongan waktu, paling tidak hingga sekarang. Dari semua itu kita mengetahui bahwa keindahan, keanggunan, kekuatan, kekuatan dan semua nilai kesempurnaan harus membuktikan diri dalam kekuasaan waktu.
Waktu menjadikan keindahan menjadi keburukan, merubah yang kuat menjadi lemah, mentransformasi yang kokoh menjadi rapuh waktu pula yang menjadikan si cantik dan si tampan menjadi buruk rupa. Intinya, tiada sesuatupun di dunia ini yang bisa bertahan melawan waktu.
Dan kita (manusia) adalah makhluk yang termasuk dalam ranah kekuasaan waktu, kita terbatasi dengan dimensi ruang dan waktu. Sehingga kita pun mau tidak mau harus mengikuti aturan sang waktu. Memanfaatkannya atau membiarkannya terbuang sia-sia. Dan karena waktu terus berjalan, kita dihadapkan dengan sebuah pilihan: kita menaklukkan waktu atau waktu yang akan memperdaya kita.
Al waqtu kassaifi, in lam taqto’hu qotoa’ka
Menaklukkan sang waktu adalah dengan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Dan karena kita adalah pelajar, tentunya kewajiban utama kita adalah belajar, mengisi memori otak kita dengan sebanyak mungkin file ilmu yang akan kita perlukan di masa mendatang. Dan karena ilmu pengetahuan selalu berevolusi dengan inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan baru, sudah seharusnya kita mengaktualisasi diri kita dengan membaca buku sebanyak-banyaknya.
“Satubdi laka al ayyamu ma kunta jahilan, waya’tiika bilakhbari ma lam tuzawwid”
Akan datang hari-hari dimana kita akan terlihat bodoh, dan muncul hal-hal baru yang tidak kita ketahui. Ungkapan tersebut menggambarkan dengan sempurna keadaaan kita sebagai pelajar di masa mendatang jika kita tidak membekali diri kita dengan bekal pengetahuan yang cukup.
Allah swt berfirman dalam al quran yang isinya merefleksikan pertarungan antara manusia melawan waktu, dan manusia dianggap memenanginya apabila mereka beriman dan memanfaatkan waktu dengan perbuatan baik (amal sholih), sedangkan yang kalah disebut sebagai kaum yang merugi.Semua itu tercantum dalam surat al asr:
ِ والعصر(1) إن الانسا ن لفي خسر(2) إلا الذين أمنوا وعملوا الصا لحا تو تواصوبالحق و تواصوا بالصبر(3)
Jadi karena hidup adalah pilihan, kali ini kita dihadapkan lagi dengan sebuah pilihan: menaklukkan waktu atau ditaklukkan. So, let’s be the conqueror!

Sabtu, 03 Juli 2010

Evolusi Dalam Al Qur’an

Teori penciptaan yang diajukan oleh Harun Yahya memang terdengar innocent, seolah selaras dengan kandungan Al qur’an. Apalagi ayat yang dijadikan sandaran adalah ayat “Kun fayakun” yang memang terkesan menegaskan kekuasaan mutlak Allah dalam hal apapun.
Tetapi kalau ditelisik lebih dalam teori ini ternyata rapuh karena tidak mengandung rasionalitas yang ilmiah. Tidak ada alasan lain yang diajukan ketika menemui buntunya penjelasan kecuali kembali kepada ayat diatas. Orang-orang dibawa kepada pendapat: Allah menciptakan kita dengan penciptaan secara tiba-tiba. Tanpa diberi kesempatan untuk memahami proses dari itu semua. Bukankah Allah swt memerintahkan kita untuk mentadabburi alam sehingga kita bisa memahami rahasia kebesaran yang tersembunyi dibalik semuanya.
Lantas bagaimana dengan ayat-ayat dibawah ini yang menjelaskan proses penciptaan?
Tidak ada perdebatan antara kita( evolousionis muslim) dengan kalian (penolak teori evolusi) tentang kemutlakan kekuasaan Allah. Memang al qur’an tidak secara detail menceritakan proses penciptaan makhluk. Namun, Dalam al Qur an sendiri banyak ayat-ayat yang ternyata memiliki makna yang similar dengan teori evolusi. Tentang penciptaan makhluk hidup Allah swt berfirman :





Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ( Al anbiya 30)
والله خلق كل دابة من ماء فمنهم من يمشي علي بطنه ومنهم من يمشي علي رجلين ومنهم من يمشي علي أربع يخلق الله ما يشاء ان الله علي كل شيء قدير ( النور 45)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (An Nur 45)


a. Serangan terhadap ideologi-ideologi sesat
Sebenarnya yang coba untuk diruntuhkan Harun Yahya dan teman-teman adalah ideologi-ideologi filsafat yang telah terbukti salah. Marxisme, atheisme, materialisme, komunisme, fasisme, dan ideologi lainnya yang memang bertentangan dengan Al Qur’an. Mereka mencoba mencari akar dari itu semua, kemudian menyimpulkan bahwa semuanya berasal dari teori evolusi. Tidak bisa disalahkan seutuhnya karena kaitannya sangat erat. Namun untuk bersikap ekslusif terhadap teori ilmiah ini tentu saja berbahaya. Islam tidak pernah mengklaim kebenaran mutlak suatu teori ilmiah meskipun akhir-akhir ini banyak hal ilmiah yang ditemukan dari ayat-ayat alqur’an. Sedangkan yang mereka lakukan akan sangat berbahaya apabila ditemukan fakta tentang evolusi.
Seperti yang sudah terjadi pada agama kristen, permasalahan teori heliosentris pada akhirnya menimbulkan kekacauan besar dalam agama kristen sehingga menimbulkan kelompok-kelompok baru yang bertentangan dengan otoritas gereja katolik, bahkan kejadian ini memberikan ruang kepada para penganut atheis untuk bersuara menentang kemutlakan kekuasaan Tuhan dalam wadah wadah baru seperrti sekularism, liberalism, rasionalism, materialism, dan banyak lagi. Dalam hal ini, orang-orang yang tidak setuju dengan teori evolusi (terutama gerakan Harun Yahya) terlalu berani mengatasnamakan Tuhan untuk memvonis kafir orang yang masih berpendapat evolusi adalah kebenaran yang tertunda.
b. Kedangkalan Referensi dan Ketiadaan Solusi
Dalam disiplin teori ilmiah, apabila kita tidak sepakat dengan suatu teori maka kita harus mempunyai teori tandingan yang menjadi solusi. Agar permasalahan menemui titik terang.Akan sangat riskan menyalahkan salah suatu teori sementara kita tidak mempunyai solusi terhadap permasalahan. Hal ini hanya akan menimbulkan kerancuan dan kebingungan di kalangan khalayak.
c. Bahaya dari vonis kafir
Saat ini umat islam terpecah belah menjadi banyak golongan. dan yang memilukan tentu saja ada sebagian kelompok berani memvonis kafir kelompok yang lain karena alasan tertentu. Ini harus ditelaah labih jauh karena bagaimanapun kita adalah muslim. Apalagi dalam kasus ini kita memasuki ranah science yang merupakan ilmu pasti. berrbahaya bila mengatasnamakan islam untuk sesuatu yang belum jelas benar tidaknya, dan jangan sampai kejadian yang menimpa dunia kristen terulang untuk kedua kalinya.

Kamis, 01 Juli 2010

Musik Nestapa Ibu Pertiwi

Mungkin sebagian kita berbangga dengan prestasi musik tanah air yang bisa dibilang merajai ranah asia tenggara, bukan kejutan bila penyanyi maupun band negeri ini mengelar konser di malaysia, singapura dan negara-negara ASEAN lainnya. Tetapi apakah tidak kita sadari jika topik lagu-lagu kita tak perrnah beranjak dari cinta.
Telinga para pemuda kita selalu dicekoki dengan alunan-alunan cengeng yang memiris hati. Hati mereka dijejali dengan dilema pelik bernama asmara. Sehingga otak merekapun terset untuk selalu menuhankan “cinta”.
Penyanyi penyanyi baru datang silih berganti, menawarkan kemasan baru dari barang yang sebenarnya sudah “expired”. Band-band barupun berkreasi dengan lirik –lirik dan nada- nada inovatif tetapi belum beranjak naik dari kastanya.
Apakan kondisi ekonomi, sosial, politik, budaya dan sisi kehidupan lainnya di negara ini tidak memiliki aset untuk dibahas. Hanya segelintir pemusik anak negeri yang peduli dengan itu, buktinya meskipun hubungan Indonesia – Malaysia sempat sangat memanas, hanya Saykoji yang terinspirasi untuk menciptakan “you copy my style”. Soal korupsi hanya slank yang berani berteriak lantang. Selebihnya, mari kita cari.
Padahal di barat setiap keputusan presiden atau kongres bahkan akan menginspirasi orang-orang yang mengaku seniman untuk berekspresi dengan jalannya masing-masing. Disaat st12 masih meratapi “ saat terakhir”, sudah sejak lama michael jakson mencoba untuk “heal the world”, dan ketika ungu masih berkubang dalam “dilema cinta”, green day sudah lama memprotes ketidakadilan media dalam “american idiot” dan menyerukan “give up the fight” dalam “21 guns”nya.
Selera pasar memang menjadi prioritas dalam menentukan tema dalam belantara musik indonesia, tapi apakah para pendengar akan terus dimanja dengan irama mendayu-dayu yang hanya akan membuat hari membiru. Seharusnya para pemain di dunia bisnis musik pun tidak hanya mementingkan keuntungan, tetapi juga ikut berperan dalam mendidik para kawula muda yang merupakan penikmat utama industri musik dengan mempercerdas bahasan yang dibawakan oleh lagu-lagu mereka. Karena bagaimanapun you are what you listen to. Karena apa yang selalu kita dengar akan tertanam di alam bawah sadar, dan itu akan berefek kepada masa depan.
Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang hebat, sumber daya manusianya pun bolehlah kita bersaing, namun ada yang salah dengan pola berpikir. Dan itu tercermin dari hal kecil seperti ini. Musik.