RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Kamis, 01 Juli 2010

Musik Nestapa Ibu Pertiwi

Mungkin sebagian kita berbangga dengan prestasi musik tanah air yang bisa dibilang merajai ranah asia tenggara, bukan kejutan bila penyanyi maupun band negeri ini mengelar konser di malaysia, singapura dan negara-negara ASEAN lainnya. Tetapi apakah tidak kita sadari jika topik lagu-lagu kita tak perrnah beranjak dari cinta.
Telinga para pemuda kita selalu dicekoki dengan alunan-alunan cengeng yang memiris hati. Hati mereka dijejali dengan dilema pelik bernama asmara. Sehingga otak merekapun terset untuk selalu menuhankan “cinta”.
Penyanyi penyanyi baru datang silih berganti, menawarkan kemasan baru dari barang yang sebenarnya sudah “expired”. Band-band barupun berkreasi dengan lirik –lirik dan nada- nada inovatif tetapi belum beranjak naik dari kastanya.
Apakan kondisi ekonomi, sosial, politik, budaya dan sisi kehidupan lainnya di negara ini tidak memiliki aset untuk dibahas. Hanya segelintir pemusik anak negeri yang peduli dengan itu, buktinya meskipun hubungan Indonesia – Malaysia sempat sangat memanas, hanya Saykoji yang terinspirasi untuk menciptakan “you copy my style”. Soal korupsi hanya slank yang berani berteriak lantang. Selebihnya, mari kita cari.
Padahal di barat setiap keputusan presiden atau kongres bahkan akan menginspirasi orang-orang yang mengaku seniman untuk berekspresi dengan jalannya masing-masing. Disaat st12 masih meratapi “ saat terakhir”, sudah sejak lama michael jakson mencoba untuk “heal the world”, dan ketika ungu masih berkubang dalam “dilema cinta”, green day sudah lama memprotes ketidakadilan media dalam “american idiot” dan menyerukan “give up the fight” dalam “21 guns”nya.
Selera pasar memang menjadi prioritas dalam menentukan tema dalam belantara musik indonesia, tapi apakah para pendengar akan terus dimanja dengan irama mendayu-dayu yang hanya akan membuat hari membiru. Seharusnya para pemain di dunia bisnis musik pun tidak hanya mementingkan keuntungan, tetapi juga ikut berperan dalam mendidik para kawula muda yang merupakan penikmat utama industri musik dengan mempercerdas bahasan yang dibawakan oleh lagu-lagu mereka. Karena bagaimanapun you are what you listen to. Karena apa yang selalu kita dengar akan tertanam di alam bawah sadar, dan itu akan berefek kepada masa depan.
Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang hebat, sumber daya manusianya pun bolehlah kita bersaing, namun ada yang salah dengan pola berpikir. Dan itu tercermin dari hal kecil seperti ini. Musik.

0 komentar:

Posting Komentar