RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Kamis, 21 Agustus 2014

Pamuk Sebagai Sintesa

Sebenarnya Pamuk memaparkan dialektika, pergulatan Barat dan Timur yang tegang. Dalam novelnya, Kar (The Snow) Pamuk menuturkan dialog-dialog  dengan seorang komunis, sekularis, nasionalis fasis, calon ekstremis, muslim moderat, dll. 

Proyek pendekatan ini memang menjadi fokus Pamuk. Dalam My Name Is Red, ia bahkan membuka karya besarnya dengan ayat al-Qur’an: “dan milik Allah lah Barat dan Timur.” Bagi saya, pemilihan masalah ini memang cerdas, modernitas dan globalisasi memang telah membawa generasi muda muslim pada masalah kebimbangan identitas, pertentangan nilai-nilai Islam dan Barat.

Tetapi Pamuk tidak saja membawa misi didaktisme  dangkal. Pamuk dihargai karena datang dengan kualitas. Novelnya penuh dengan informasi-informasi yang kaya dan dalam. Dalam My Name Is Red, detail-detail seni miniatur Turki abad pertengahan diselipi juga dengan pendapat Ibnu Qayyim al-Jauziyyah tentang jiwa. Ia juga bereksperimen dengan teknik-teknik sastra post-modern, realisme magis.

Meski begitu, ia bukan seorang yang gampang silau begitu saja pada semua yang mentereng dari Barat. Pergulatan asmara ia suguhkan dengan kedalaman yang elegan, bukan erotisme yang norak. Dalam soal lain, ia sendiri mengatakan, “saya tak mau menggambarkan kaum Islamis sebagai orang jahat, seperti Barat melabeli mereka.” Dalam The Snow, seorang ekstremis yang menembak direktur sekolah diceritakan Pamuk lantaran sang direktur melarang muridnya memakai jilbab hingga ia bunuh diri. Ia mengambil gambar yang lebih luas dari kedua sisi. Ia tidak seperti penulis-penulis Barat berdarah Indonesia yang gemar nyinyir dengan apa saja yang berbau Islam sementara mereka tak mengetahui hakikatnya.

Maka, menjadi Pamuk untuk saat ini adalah sintesa: sebuah solusi bagi polemik orang-orang yang mau terjun dalam dunia tulis menulis, yang hendak menyampaikan kebaikan-kebaikan agamanya dalam wadah tulisan tetapi bingung dengan aliran mainstream yang sedang menghegemoni.

0 komentar:

Posting Komentar