RSS
Semua orang hidup dalam tempurung, dan semua menganggap itulah alam semesta.

Sabtu, 02 November 2013

Mencicip Hidangan Blog-Blog

Untuk teman-teman.

Saya suka jalan-jalan di dunia maya. Menyisir blog demi blog untuk mengecap tulisannya terkadang lebih segar daripada mencicip kuliner di tempat itu-itu saja. Meski, ya, tulisan-tulisan itu, tentu saja tidak bisa menjaga asam lambung saya untuk stabil seperti layaknya makanan. Tapi, saya toh lebih menikmati menjadi pembaca daripada menjadi pemakan (oh, iya, manusia adalah pemakan segala).

Seringnya, saya berkunjung ke blog-blog penulis-penulis yang sudah jadi. Saya berharap setidaknya mendapatkan gairah menulis  dengan membaca karya-karya mereka. Dalam beberapa kesempatan, saya beruntung menemukan perca-perca ide tercecer di antara bangunan-bangunan bahasa yang mereka susun. Dari potongan-potongan kecil inspirasi tersebut, saya lantas membangun “rumah” saya sendiri.

Di luar fungsi edukatifnya, karya cipta penulis professional terkadang mengganggu pencernaan saya. Pencernaan dalam arti majaz maupun sebenarnya. Sebagai makhluk yang berpikir, manusia mencerna baik makanan maupun kata, kalimat, serta ekspresi yang datang kepadanya. Dan tulisan-tulisan penulis handal tersebut, saking rumitnya, terkadang sulit dicerna otak dangkal saya, meski kening saya sudah saya kerut-kerutkan bermenit-menit. Bila sudah demikian, saya bisa stress dan segeralah maag saya kambuh. Saya menyimpulkan, membaca hal-ihwal yang terlampau berat terkadang membawa efek buruk bagi kesehatan –Anda boleh menyangkalnya.

Akibat efek buruk tersebut, saya musti mengikuti terapi kesehatan. Terapinya tak jauh dari baca-baca juga sih. Bagi saya, ihwal membaca menulis merupakan satu program komprehensif terapi emosional. Sekarang, saya belum bisa menjabarkan bagaimana detailnya. Tetapi saya berjanji, suatu saat akan meneliti metode-metodenya. Barangkali bisa menjadi saingan ESQ-nya Ari Ginanjar, :p.

Terapi dari tekanan emosional itu adalah dengan surfing ke blog-blog ringan, biasanya berisi tulisan-tulisan humor atau diary pribadi. Tulisan jenis terakhir memang lebih sering ditulis tanpa pretensi, hanya mengungkapkan saja serba-serbi kehidupan yang menurut penulis perlu diabadikan. Tapi justru karena itu, terkadang ada satu dua petuah yang terdedah secara terang benderang.

Sementara membaca blog penulis professional adalah lari marathon, menyusuri blog-blog sederhana adalah jalan-jalan pagi menyenangkan. Saya menjadi lebih segar karena dalam perjalanan santai dapat dengan mudah memungut satu dua kuncup metafora unik, mencerna pelan-pelan struktur-struktur bahasa baru yang orisinal lagi bersahaja, serta yang paling penting, bahagia karena menemukan beberapa rekan yang sama-sama sedang jatuh bangun belajar lari marathon.



0 komentar:

Posting Komentar